Inilah 10 Makanan Tidak Sehat yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Tidak Sehat

Inilah 10 Makanan Tidak Sehat yang Sebaiknya Dihindari – Makanan tidak sehat harus dihindari meskipun rasanya enak, karena dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Namun, sering kali Anda tidak sadar telah mengonsumsi makanan yang buruk untuk kesehatan. Apa saja makanan yang berbahaya itu?

Berbagai makanan yang tidak sehat untuk tubuh

Berikut adalah makanan yang sebaiknya Anda batasi konsumsinya karena berbahaya bagi kesehatan.

1. Mi instan

Mi instan adalah pilihan praktis ketika Anda tidak punya waktu untuk memasak atau membeli makanan di luar. Sayangnya, mi instan dapat menjadi bahaya bagi kesehatan tubuh, terutama jika dikonsumsi setiap hari. Konsumsi mi instan berbahaya karena bumbu mengandung garam yang terlalu banyak, yang dapat memicu hipertensi.Mengonsumsi mi instan secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, seperti kanker perut, stroke, dan serangan jantung.

Meskipun mi instan mengandung karbohidrat, makanan ini tidak memberikan tambahan zat gizi untuk tubuh Anda. Kandungan karbohidrat dalam mi instan dapat menyebabkan kenaikan berat badan Anda. Kandungan karbohidrat dalam mi instan dapat membuat berat badan Anda naik. Mi instan mengandung monosodium glutamat (MSG), zat aditif perasa makanan yang dapat menyebabkan sakit kepala dan hipertensi jika dikonsumsi berlebihan.

2. Saus kemasan

10 Makanan Tidak Sehat

Saus kemasan adalah makanan tidak sehat yang berbahaya jika sering Anda konsumsi. Mengonsumsi saus kemasan dalam jumlah sedikit dan jarang mungkin tidak terlalu berbahaya, tetapi jika Anda mengonsumsinya hampir setiap hari, risikonya meningkat. Selalu menambahkan saus ke dalam makanan meningkatkan risiko Anda mengalami berbagai gangguan kesehatan.

Dengan kata lain, saus tomat kemasan tidak memiliki nutrisi sebanyak tomat utuh. Anda sebaiknya membuat saus tomat sendiri di rumah untuk mengontrol porsi bahan dan mempertahankan manfaat gizinya.

3. Minuman kemasan

Minuman manis kemasan yang sering Anda konsumsi secara tidak sadar dapat merugikan kesehatan Anda. Tubuh tidak menganggap minuman tinggi gula sebagai makanan sehingga rasa lapar Anda meningkat. Hal ini membuat Anda cenderung menambah asupan kalori. Konsumsi minuman manis secara rutin dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat.

Gula dalam minuman manis dapat mengganggu fungsi sel tubuh, terutama dalam merespons insulin, hormon yang mengatur gula darah. Ketidakmampuan sel tubuh untuk menggunakan insulin disebut resistensi insulin. Hal ini menyebabkan kadar gula darah tinggi dan meningkatkan risiko penyakit serius seperti gangguan liver, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

4. Daging olahan

Daging olahan seperti sosis, nugget, dan daging asap adalah makanan tidak sehat yang perlu Anda batasi. Mengonsumsi makanan ini secara berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan Anda. Proses pengolahan yang dilalui dapat mengurangi kandungan gizinya dan sering kali melibatkan bahan pengawet agar lebih tahan lama.

Riset yang diterbitkan dalam jurnal *Circulation* menunjukkan bahwa kebiasaan makan daging olahan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes mellitus. Selain itu, studi dalam jurnal *Nutrition and Cancer* mengungkapkan bahwa konsumsi daging olahan yang terlalu sering dapat meningkatkan kerentanan terhadap kanker, karena proses pengolahan makanan dapat menghasilkan zat-zat pemicu kanker.

5. Kentang goreng

Kentang sebenarnya adalah makanan yang sehat. Namun, kentang goreng bisa berbahaya seperti gorengan atau makanan berminyak lainnya.

Kentang goreng menjadi tidak sehat karena proses penggorengan yang membuatnya mengandung kalori tinggi, memudahkan kenaikan berat badan. Minyak yang digunakan juga mengandung kolesterol tinggi, lemak jenuh, dan lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan jantung.

Selain itu, kentang goreng siap saji atau kemasan beku sering mengandung banyak garam, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko hipertensi. Mengonsumsi kentang goreng lebih dari dua kali seminggu bahkan dapat meningkatkan risiko kematian.

6. Yoghurt rendah lemak

Yoghurt termasuk makanan sehat, tetapi Anda perlu berhati-hati dalam memilih produk yoghurt. Banyak yoghurt rendah lemak di pasaran mengandung lebih sedikit lemak susu daripada yoghurt biasa. Untuk menambah rasa manis dan enak, produsen sering menggantikan sebagian lemak susu dengan gula.

Selain itu, banyak yoghurt tidak mengandung bakteri probiotik atau bakteri baik karena proses pasteurisasi susu saat fermentasi. Proses pasteurisasi, yang memanaskan makanan untuk membunuh organisme seperti bakteri, protozoa, dan kapang, juga membunuh bakteri probiotik selama pemanasan.

7. Gorengan

Hindari sebisa mungkin mengonsumsi gorengan, karena makanan ini termasuk tidak sehat. Gorengan mengandung asam lemak jenuh, asam lemak trans, dan kolesterol yang dapat memicu hipertensi, jantung koroner, stroke, dan gagal jantung.

Selain itu, gorengan tinggi kalori karena dimasak dalam minyak panas (deep frying), dan Anda mungkin belum merasa kenyang setelah mengonsumsinya. Gorengan rendah serat, sehingga tidak efektif mengatasi rasa lapar dan mendorong Anda makan lebih banyak untuk merasa kenyang.

Kebiasaan makan gorengan dalam jumlah besar dapat meningkatkan asupan kalori harian Anda, berisiko menaikkan berat badan hingga obesitas. Makanan tidak sehat ini juga mengganggu kinerja insulin, yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes.

8. Bolu dan kue manis

Bolu dan kue manis sering menjadi hidangan penutup yang memanjakan lidah, tetapi makanan manis ini termasuk dalam daftar makanan tidak sehat.

Adonan bolu menggunakan tepung terigu putih, yang berasal dari gandum yang telah digiling dan kehilangan kulit arinya. Padahal, kulit ari biji gandum mengandung serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh, sehingga zat gizinya pun berkurang.

Mengonsumsi kue berbahan dasar tepung sama dengan makan makanan “berkalori kosong,” yaitu makanan tinggi kalori namun rendah zat gizi. Tepung terigu putih juga memiliki indeks glikemik tinggi, yang dapat memicu lonjakan gula darah dan meningkatkan risiko diabetes.

Selain itu, adonan, perisa, dan topping pada bolu serta kue manis sering mengandung gula tambahan. Adonan bolu juga menggunakan mentega, yang kaya akan asam lemak jenuh dan lemak trans, meningkatkan risiko penyakit jantung.

9. Junk food

Kita menyebut makanan sebagai junk food jika makanan tersebut rendah nilai gizi dan tinggi kandungan kalori, lemak, gula, serta garam. Industri seringkali mengolah makanan ini dan menambahkan bahan tambahan seperti pengawet dan perisa buatan. Contoh junk food meliputi:

  • Keripik dan Gorengan: Mengandung banyak lemak dan kalori.
  • Burger dan Hot Dog: Biasanya mengandung daging olahan dan banyak lemak jenuh.
  • Pizza: Dikenal dengan topping berlemak dan adonan tepung putih.
  • Minuman Bersoda: Tinggi gula dan kalori tanpa nilai gizi.
  • Permen dan Kue: Mengandung gula tambahan dan lemak trans.

Kita sering tergoda untuk memilih makanan cepat saji karena rasanya yang enak dan harganya yang murah.

10. Roti putih

Banyak orang mengganti nasi dengan roti tawar putih untuk pilihan yang lebih sehat. Namun, roti putih sebenarnya termasuk makanan tidak sehat karena menggunakan tepung terigu putih yang telah melalui proses penggilingan.

Proses penggilingan ini menghilangkan kulit ari biji gandum, sehingga mengurangi kadar zat gizinya. Selain itu, roti putih memiliki indeks glikemik tinggi, yang dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Kita mengkategorikan makanan sebagai berindeks glikemik tinggi jika angkanya di atas 60.

Mengurangi konsumsi makanan tidak sehat memang sulit, tetapi Anda bisa melakukannya secara bertahap. Meskipun efeknya mungkin tidak langsung terlihat, membatasi asupan makanan berbahaya bisa menjadi investasi kesehatan yang berharga untuk masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *